KUPANG, PK-- Para arkeolog yang tergabung dalam satu tim akan melanjutkan penelitian tentang peninggalan arkeologi dan fosil di Metamenge, Mengeruda, Kabupetan Ngada. Tim ini beranggota lima orang, dua diantaranya berkebangsaan Denmark dan Belanda. Mereka akan meneliti secara khusus usia benda-benda peninggalan prasejarah mulai Kamis-Minggu (27-30/11/2008).Tim ini terdiri dari Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Arkeologi, Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Propinsi Nusa Tengga Timur (NTT), Dra. Jublina Tode Solo, Gert van Den Bergh dari Wollongong University-New South Wales- Australia, Giten Jansen dari Quard Lab Roskilde University-Denmark dan Fahrul Aziz dari Museum Bandung.
Gert van Den Bergh yang didampingi Jublina Tode Solo di Kupang, Rabu (26/11/2008) malam, menjelaskan, penelitian terhadap fosil gajah purba dan peninggalan manusia purba di Mengeruda sudah dilakukan pada tahun 2007. Penelitian itu dilakukan untuk mengetahui asal gajah purba dan peralatan manusia yang hidup pada zaman pleistosen (antara 1,6 juta tahun hingga 10 ribu tahun lalu).
Sementara penelitian yang dilakukan saat ini lebih fokus pada usia berbagai temuan itu. "Kita pernah ke sana tahun 2007, dan kedatangan kita ini tidak melakukan penggalian seperti tahun lalu. Kita hanya ambil contoh material di tempat itu untuk melakukan penelitian usia dari benda-benda temuan, seperti fosil gajah purba dan peralatan milik manusia yang hidup pada zaman itu," jelas Van Den Bergh.
Menurutnya, penentuan umur dari fosil tersebut untuk memastikan tahun hidup binatang tersebut. Demikian juga peralatan seperti pisau dari batu. Penelitian ini untuk memperkuat penelitian sebelumnya, bahwa manusia Flores sudah hidup pada zaman pleistosen.
Menjadi pertanyaan, demikian Van Den Bergh, asal-usul manusia yang menghuni dataran Mengeruda. Penelitian ini penting agar bisa diketahui apakah manusia Flores sudah ada pada zaman itu atau belum. Sebab, ada pula anggapan bahwa manusia belum ada pada zaman tersebut.
Dijelaskannya, dalam tim tersebut terdapat ahli umur arkeologi, Giten Jansen. Menurutnya, penelitian dilakukan dengan metode menguji bahan material sisa vulkanik.
Selain di Kabupaten Ngada, tim juga akan melakukan penelitian di Atambua. Sama dengan di Ngada, penelitian di Kabupaten Belu juga pernah dilakukan pada tahun 2006, sementara pada penelitian kali ini lebih fokus pada usia peninggalan manusia pada masa lalu. (alf)
Sumber: www.pos-kupang.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar