Senin, 23 Februari 2009

Uskup Denpasar Ditahbiskan

Kamis, 19 Februari 2009 12:43 WIB
Laporan wartawan Frans Sarong

DENPASAR, KAMIS — Setelah lowong lebih dari setahun, Keuskupan Denpasar yang meliputi Bali dan Nusa Tenggara Barat akhirnya memiliki uskup baru, Mgr Silvester San Pr. Penahbisannya sedianya akan berlangsung sore ini oleh Uskup Agung Ende, Mgr Vincentius Sensi Potokota Pr, di Gereja Katedral Roh Kudus Denpasar, Bali.
Mgr Silvester San Pr menggantikan uskup sebelumnya, Mgr Benyamin Yosef Bria Pr, yang meninggal saat perawatan di Singapura, 18 September 2007.
Sebagaimana diakui Yoseph Yulius Diaz dari panitia, penahbisan Uskup Silvester San dihadiri antara lain Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr Leopoldo Girelli, Kardinal Julius Kardinal Darmaatmadja Sj, Ketua KWI Mgr Martinus D Situmorang OFMCap bersama 31 uskup se-Indonesia. "Mudah-mudahan hujan tidak turun hingga upacara penahbisan berjalan nyaman," tutur Yoseph Yulius Diaz, Kamis (19/2) siang.
Mgr Dr Silvester San (48) asal Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), adalah anak ketiga dari delapan bersaudara pasangan Roben Robo dan Katharina Nere.
Doktor Teologi Biblis Urbanianum (1997) itu terakhir menjabat sebagai Praeses (Rektor) Seminari Tinggi Filsafat St Petrus Ritapiret di Kabupaten Sikka, Flores.

Uskup Baru Denpasar Prioritaskan KBG

Denpasar, Bali (UCAN) -- Pada 22 November, Takhta Suci mengumumkan pengangkatan Pastor Silvester San Tungga sebagai uskup Denpasar, lebih dari setahun setelah kematian pendahulunya. "Perasaan saya, saat mendapat kepercayaan ini, terkejut dan awalnya merasa berat juga, sebab jabatan uskup membutuhkan tanggung jawab yang besar," kata Uskup-terpilih San, rektor Seminari Tinggi St. Petrus di Ritapiret, bagian timur Pulau Flores, kepada UCA News via telepon pada 24 November. Keuskupan Denpasar yang berbasis di Denpasar, Bali, mencakup semua propinsi yang mayoritas berpenduduk Hindu itu dan Propinsi Nusa Tenggara Barat yang mayoritas berpenduduk Muslim.Uskup-terpilih itu mengakui bahwa ia hanya tahu bahwa umat Katolik di Keuskupan Denpasar merupakan minoritas, yang berjumlah 32.000 orang dari 6,9 juta penduduk."Dengan kondisi seperti ini maka perlu dibangun hubungan yang baik dengan umat mayoritas," katanya. Situasi di Flores yang mayoritas Katolik sungguh berbeda.Ketika ditanya tentang fokus pelayanan pastoralnya, Uskup-terpilih San mengatakan bahwa ia ingin mengembangkan Komunitas Basis Gerejani (KBG) seperti diimbau pada Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI) 2005. "Saya berharap agar Komunitas Basis Gerejani tidak sekedar sebagai kelompok doa, tetapi anggotanya harus saling memperhatikan dan memberdayakan," jelasnya.Mengomentari pengangkatan tersebut, Pastor Yosef Casius Wora SVD, yang menjadi administrator Keuskupan Denpasar sejak Uskup Benyamin Yosef Bria meninggal 18 September 2007, mengatakan kepada UCA News: "Perasaan saya senang, karena kita saat ini memang memerlukan seorang pemimpin dan Tuhan memberikannya tepat pada waktunya."Seraya menceritakan bahwa ia dan uskup yang baru diangkat itu pernah belajar di Seminari Tinggi St. Paulus di Ledalero, Flores, Pastor Wora mengatakan bahwa uskup yang baru diangkat itu "orang yang tekun dan tidak banyak bicara."Administrator itu berharap bahwa setelah mengetahui lebih banyak tentang situasi lokal, uskup baru itu akan meningkatkan persatuan di kalangan umat Katolik setempat dan memperteguh iman mereka. "Saya juga berharap Bapak Uskup nanti dapat bekerjasama dan menjalin hubungan yang baik dengan pemerintah setempat. Semoga beliau mampu membawa keuskupan kita menjadi lebih baik di masa depan."Bernardus I Gusti Wisnu Purwadi, seorang Katolik asli Bali, ingin agar uskup baru itu melebur dalam budaya lokal. "Dari mana pun datangnya uskup yang baru, saya berharap (ia) bisa mengakar dalam budaya setempat, paling tidak dapat memahami budaya Bali sehingga Keuskupan Denpasar ini dapat berkembang dengan mengakar pada budaya setempat," kata pria awam itu.Seorang umat Katolik lainnya, Christina Herman, mengharapkan bahwa ia bisa bekerjasama dengan uskup baru itu untuk melanjutkan karya yang telah dirintis oleh almarhum Uskup Bria. "Saya berharap semoga Bapak Uskup yang baru dapat bekerjasama dalam semangat kasih dengan para karyawan keuskupan untuk meningkatkan pelayanan kepada umat," kata staf Pusat Pastoral Keuskupan Denpasar itu.Uskup-terpilih San lahir 14 Agustus 1961 di Mauponggo, Kabupaten Ngada. Ia ditahbiskan menjadi imam untuk Keuskupan Agung Ende pada 29 Juli 1988. Ia kemudian berkarya di Seminari Menengah St. Yohanes Berchmans di Mataloko, Flores bagian tengah, hingga 1990. Di saat yang sama, ia juga menjadi pastor pembantu di Paroki Roh Kudus di Mataloko.Sejak 1990 hingga 1992, ia belajar teologi Kitab Suci dan mendapat gelar licentiat di Universitas Urbaniana Kepausan di Roma. Ia kemudian mengajar Kitab Suci di Seminari Tinggi St. Paulus hingga akhir 1994, dan kemudian kembali ke Universitas Kepausan Urbaniana untuk mengikuti program doktoral bidang teologi Kitab Suci. Sekembalinya ke Indonesia tahun 1997, ia mengajar di Seminari Tinggi St. Petrus, di mana ia diangkat sebagai rektor pada 2005.***
Sumber: UCANews

Tahbisan Uskup Baru



Written by KD at Tuesday, 17 February 2009

Uskup Keuskupan Denpasar Mgr. Dr. Silvester San, Pr akan ditahbiskan sebagai Uskup pada Kamis 19 Februari 2009 di Gereja Katedral Roh Kudus Denpasar.Misa tahbisan akan berlangsung pada pukul 15.00 Wita sampai selesai dengan Uskup pentahbis Mgr. Vinsensius Sensi Potokota, Uskup Agung Ende dan Uskup pendamping Mgr. Kherubim Pareira, SVD, Uskup Maumere dan Mgr. Frans Kopong Kung, Pr, Uskup Larantuka.Tahbisan Uskup Keuskupan Denpasar Mgr. Dr. Silvester San, Pr akan berlangsung di Gereja Katedral Roh Kudus, Jl. Tukad Musi no. 1 Renon, Denpasar. Rangkaian acara tahbisan adalah Rabu tanggal 18 Februari 2009 dilaksanakan upacara Salve Agung, Kamis 19 Februari 2009 pukul 15.00 Wita Upacara Tahbisan, dan Jumat 29 Februari 2009, pukul 16.00, Misa Pontifical. Semua rangkaian acara ini dihadiri oleh Duta Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Leopoldo Gireli, Ketua KWI Mgr. Martinus Dogma Situmorang, Julius Kardinal Darmaatmaja, para Uskup, para Imam, biarawan dan biarawati serta ribuan umat Katolik.Uskup Dr. Silvester San, Pr. Diangkat oleh Paus Benediktus XVI menjadi Uskup Denpasar dan diumumkan oleh Tahta Suci Vatican pada tanggal 22 November 2008. Mgr. Silvester San, Pr, lahir di Mauponggo Kabupaten Nagekeo Flores, Nusa Tenggara Timur, pada tanggal 14 Agustus 1961. Beliau adalah putera ke tiga dari Sembilan bersaudara, dari pasangan Roben Robo (ayah) dan Katharina No’o Nore (ibu).Mgr.Silvester San, Pr menyelesaikan pendidikan di SDK Maukeli, Seminari Menengah St. Yohanes Berkmans Todabelu Mataloko Ngada (SMP-SMA), Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero Maumere dan ditahbiskan menjadi imam praja Keuskupan Agung Ende pada tanggal 29 Juli 1988 oleh Mgr. Donatus Djagom, SVD, Uskup Agung Ende waktu itu.Setelah ditahbiskan sebagai imam beliau ditugaskan sebagai pastor pembantu paroki Roh Kudus Mataloko sambil mengajar di Seminari Todabelu. Pada tahun 1990 ia melanjutkan studi ke Universitas Urbaniarum Roma, mengambil spesialisasi Teologi Biblis dan tahun 1992 memperoleh gelar licenciat dengan tesis “The Mercy of God in the Parables of Luke 15”. Setelah menjadi Pembina para frater di Seminari Tinggi Ritapiret Maumere dan mengajar di STFK Ledalero tahun 1992-1995, ia kembali melanjutkan studi di Universitas Urbaniarum dan memperoleh gelar Doktor Teologi Biblis tahun 1997 dengan disertasi, “The Experience of the Risen Lord in Luke 24:1-35”. Tahun 1998 beliau kembali ke Indonesia dan menjadi staf Pembina Seminari Tinggi Ritapiret serta mengajar di STFK Ledalero. Tahun 2004 diangkat menjadi Praeser Seminari Tinggi Ritapiret. Tanggal 22 November 2008 diangkat menjadi Uskup Denpasar.Pengangkatan Mgr. Dr. Silvester San, Pr sebagai Uskup Denpasar karena tahta Keuskupan Denpasar mengalami Sede Vacante atau ‘Tahta Lowong’ semenjak wafatnya Mgr. Dr. Benyamin Yosef Bria, Pr pada tanggal 18 September 2007 lalu. Dengan pengangkatan Mgr. Dr. Silvester San, Pr sebagai Uskup Denpasar maka sejarah Keuskupan ini telah mencatat enam orang uskup yang secara berturut-turut memimpin umat katolik di wilayah Provinsi Bali dan NTB. Wilayah Gereja Bali dan Lombok ditetapkan oleh Tahta Suci Vatikan menjadi Prefektur Apostolik pada tanggal 10 Juli 1950 dan Mgr. Hubertus Hermens, SVD diangkat menjadi Prefektur Apostolik Denpasar. Mgr. Hubertus Hermens, SVD memilih tempat tinggal di Singaraja. Pada tanggal 3 Januari 1961 Tahta Suci Vatikan meningkatkan status Prefektur Apostolik Denpasar menjadi Uskup Denpasar. Tahta Suci mengangkat Mgr. Dr. Paulus Sani Kleden, SVD sebagai Uskup Keuskupan Denpasar. Beliau lahir di Larantuka Flores Timur dan ditahbiskan sebagai Uskup tanggal 3 Oktober 1961 di Gereja Palasari. Di tengah siding Majelis Agung Wali Gereja Indonesia (MAWI, kini KWI) tanggal 28 november 1971, Mgr. Dr. Paul Sani Kleden meninggal dunia di Jakarta.Tanggal 12 Januari 1973 Tahta Suci Vatikan menunjuk Mgr. Antonius Tjisen, SVD menjadi Administrator Apostolik Keuskupan Denpasar. Mgr. Tjissen lahir di Baarle Belanda 26 Mei 1906. Tanggal 7 Juni 1982 Mgr. Antonius Tjissen meninggal dunia di RKZ Vinsensius Surabaya dan tanggal 9 Juni 1982 dimakamkan di Palasari.Pengganti Mgr. Tjissen adalah Mgr. Vitalis Djebarus, SVD. Beliau lahir di Wangkung, Manggarai, Flores tanggal 26 Februari 1929. Tanggal 13 Januari 1981 dilantik menjadi Uskup Keuskupan Denpasar menggantikan Mgr. Tjissen yang mundur dengan alas an kesehatan. Tanggal 22 September 1998 Uskup Denpasar Mgr. Vitalis Djebarus, SVD wafat di RS Katolik Sint Carolus Jakarta. Jenazahnya dibawa ke Denpasar tanggal 24 September1998 dimakamkan di Palasari.Tanggal 18 April 2000 Paus Yohanes Paulus II mengangkat Romo Benyamin Yosef Bria, Pr, imam praja dari Keuskupan Atambua menjadi Uskup Keuskupan Denpasar. Mgr. Dr, Benyamin Yosef Bria, Pr lahir di Oekabiti, Paroki Seon, Kabupaten Belu 7 Agustus 1956. Tahbisan Uskup Denpasar Mgr. Dr. Benyamin Yosef Bria, Pr berlangsung di Katedral Denpasar. Pada tanggal 18 September 2007 Mgr. Benyamin meninggal di Singapura dan dimakamkan di Palasari pada tanggal 22 September 2008.Mgr. Dr. Silvester San, Pr adalah Uskup ke enam yang memimpin umat Katolik di wilayah Pulau Bali, Lombok dan Sumbawa. Dalam menjalankan pengabdiannya di Keuskupan Denpasar Mgr. Dr. Silvester San, Pr memilih motto “DEUS INCREMENTUM DEDIT” yang artinya “ALLAH YANG MEMBERI PERTUMBUHAN” (1 Korintus 3:7). Motto ini dilatarbelakangi oleh konteks Jemaat korintus yang minoritas dan heterogen; ada kelompok Paulus, Apolos, Kefas, dan lain-lain. Sering terjadi kompetsi antar kelompok-kelompok yang bisa menjurus pada knflik dan perpecahan. Dalam situasi itu Paulus menghimbau untuk bersatu: “Aku Paulus menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan; yang penting bukan yang menanam atau yang menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.Baik Paulus maupun Apolos adalah rekan-rekan sekerja Allah yang harus bekerja keras dan bekerja sama untuk pertumbuhan jemaat. Tetapi mereka perlu menyadari bahwa pertumbuhan jemaat bukan bergantung sepenuhnya pada mereka, melainkan pada Allah. Keuskupan Denpasar juga heterogen, mungkin motto ini juga cocok. Kesadaran pada peran Allah yang utama membuat kita para fungsionaris pastoral mau bersatu dan bekerja sama untuk pertumbuhan Keuskupan Denpasar tanpa merasa paling penting.****