Kamis, 27 November 2008

Monumen Banceuy yang Tak Bertuan


Kamis, 27/11/2008 09:03 WIB

Ema Nur Arifah - detikBandung



Bandung - Jalan Banceuy, jalan yang terletak di sebelah utara alun-alun Bandung ini menyisakan jejak sejarah perjuangan Presiden RI pertama Ir Soekarno. Soekarno pernah dibui di penjara Banceuy yang diabadikan melalui monumen penjara Banceuy.Tapi ketika menyusuri jalan ini tak tampak tanda-tanda atau petunjuk yang mengarahkan pada monumen bersejarah ini. Hanya deretan toko dan roda-roda penjual makanan yang tampak. Kuncinya adalah bertanya. Para pedagang yang sudah tak asing lagi dengan monumen tersebut akan menunjukan arahnya. Melalui jalan belakang Factory, gang yang berada di pinggiran Jalan Banceuy akan memapah pada gang lain yang terletak di sebelah kiri. Di antara bagian belakang bangunan-bangunan pertokoan, di situlah monumen penjara Banceuy ditemukan.Dikelilingi pagar-pagar besi pendek dengan dua bendera merah putih berkibar di sisi kiri dan kanan, monumen ini tampak begitu sepi. Seperti tak bernyawa, tak ada tulisan atau kata-kata apapun. Seolah Monumen Banceuy Tak Bertuan.Hanya tiga buah bangunan bercat putih yang mewakili nilai sejarah yang pernah ada di tempat ini. Satu menara penjagaan, satu lagi monumen yang di atasnya disimpan batu besar dan sebuah kamar nomor 5, tempat di mana Soekarno menghabiskan waktu delapan bulan di penjara ini.Bau pesing yang menyengat adalah ciri khas lain. Beberapa buah tulisan di tembok melarang siapa pun untuk buang air sembarangan. Monumen bersejarah ini pun kini jadi tempat jemuran. Entah milik siapa, tampak beberapa pakaian dijemur di sekeliling pagar.Penjara Banceuy dibangun pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1877. Di tempat ini terdapat dua macam sel, yaitu sel tahanan politik di lantai atas dan sel tahanan kriminal di lantai bawah. Para tahanan ditempatkan secara berurutan dari nomor 5 sampai 11.Soekarno ditangkap bersama empat kawannya yang lain di PNI. Soekarno menempati kamar di Blok F no 5 yang kini masih diabadikan di monumen Banceuy. Bendera merah putih tampak terlihat di salah satu dinding kamar berukuran 1x1,5 meter tersebut.Di sel sempit itu lah Soekarno memanfaatkan waktu menuliskan pembelaannya yang berjudul Indonesia Menggugat di pengadilan Landraad (sekarang Gedung Indonesia Menggugat) 30 Agustus 1930.Dalam catatannya, selama delapan bulan di penjara Banceuy Soekarno memaparkan dirinya berada dalam penahanan yang keras. Namun Soekarno juga menyebutkan di sini pula dirinya berkembang. 'Ruang penjara adalah sekolahku', demikian salah satu tulisan Soekarno.Sekolah Soekarno itu kini seperti tak bertuan, tak terawat. Sepi tanpa catatan. Padahal seyogyanya situs sejarah bisa menjadi sekolah bagi generasi selanjutnya. Seperti halnya Soekarno yang memanfaatkan tempat ini bagi dirinya belajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar