Kesibukan sedang menghampiri segenap kegiatan di lingkungan STP Bandung. Minggu ini adalah Pekan Professional Skill Developmnet yang tahun ini dikoordinir oleh Prodi Manajemen Divisi Kamar. Masing-masing Prodi mengadakan kegiatan masing-masing yang berhubungan dengan pengembangan skill mahasiswa. Jurusan Manajemen Perjalanan menyelenggarakan kegiatan Expose dan Intepretasi yang mana tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan kemampuan untuk mengexpose dan mengintrepretasi sebuah obyek dan daya tarik wisata. Kegiatan Expose dan Intepretasi tahun ini mengambil tema Rural Rivival-back to Nature.
Acara kegiatan Expose-Interpretasi dibuka oleh Bapak Drs. Djoni Sofyan Iskandar, MM, mewakili Ketua STP Bandung Dra. Upiek Haeryah Sadkar, M.Sc., yang saat itu sedang menghadiri Seminar Internasional Pendidikan Pariwisata di Bali. Ada juga sambutan dari Ibu Dra. Serena Lucia Wangsanegara, MM-Ketua Jurusan Manajemen Perjalanan kembali menekankan bahwa kegiatan Ekpose-Interpretasi ini adalah salah satu kegiatan mahasiswa Jurusan Manajemen Perjalanan (yang terdiri dari Prodi Manajemen Bisnis Perjalanan, Manajemen Pengaturan Perjalanan, Manajemen Bisnis Konvensi) semester 3 yang merupakan bagian integral dari kurikulum sehingga mahasiswa dapat memahami konsep interpretasi, mampu mendesain dan merancang interpretasi serta mengembangkan media interpretasi. Sedangkan mekanisme Ekspose-Interpretasi mengarah pada penajaman kemampuan mahasiswa untuk menginterpretasikan suatu potensi pariwisata ke dalam dunia bisnis perjalanan.
Ketua Panitia Ekspose Interpretasi 2008, Sdr. Febry Erliyanto memaparkan bahwa tujuan ditetapkannya Rural Revival-Back To Nature sebagai tema kegiatan adalah untuk membangkitkan pariwisata pedesaan agar menjadi ODTW yang menarik. Penyelenggaraan acara ini berdasarkan prinsip 3R - Reduce, Reuse, Recycle. Pada kesempatan ini, mahasiswa/i MPJ juga ingin mengadakan acara yang berwawasan lingkungan/Eco Friendly Event.
Dalam kegiatan ini, terdapat 7 lokus yang dijadikan sebagai ODTW yang diekspose dan diinterpretasi yakni: Desa Batu Loceng, Desa Sawarna Banten, Kampung Banceuy Subang, Desa Nagrak Subang, Desa Sindangbarang Bogor, Desa Cibeusi/Curug Cibareubeuy (pasti sasah menyebutnya), dan Kampung Seni dan Wisata Manglayang Bandung.,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar